Tuesday, 4 October 2016

PROFIL NEGARA AFGANISTAN

A.    Negara Afganistan
1.      Sejarah Negara Afganistan
Afghanistan modern identik sebagai negara yang selalu terkoyak perang.
Namun Afghanistan sebenarnya memiliki sejarah panjang yang terentang dari masa kekaisaran Persia. Berdasarkan bukti arkeologi, Afghanistan telah dihuni manusia sejak 50 ribu tahun yang lalu. Sebelum Islam, berbagai agama seperti Hindu, Buddha, dan Zoroastrianisme pernah pula berkembang di wilayah ini. Di Bawah Kekuasaan Persia (700 SM sampai 330 SM). Pada tahun 700 SM, Medes, sebuah peradaban dari Iran datang ke daerah ini dan mendirikan kekaisaran pertama di Afghanistan. Raja Arya pertama dari kekaisaran Medes adalah Deioces, yang memerintah wilayah itu dari tahun 701 SM – 665 SM.
Kekaisaran Medes bertahan selama 180 tahun, sampai orang Persia datang menginvasi. Penguasa Persia memerintah Afghanistan dari tahun 550 SM sampai 330 SM. Salah satu penguasa terbesar dari dinasti Persia adalah Darius I.
Lalu datanglah Alexander Agung, Raja Macedonia, yang menguasai Afghanistan setelah menaklukkan Persia. Masa Alexander Agung (330 SM sampai abad ke-7 M).
Alexander Agung berhasil menguasai Afghanistan untuk kemudian melanjutkan perjalanan penaklukan ke India.
Mengalahkan Persia adalah salah satu prestasi luar biasa yang dicapai oleh Alexander.
Setelah kematian Alexander padai 323 SM, Afghanistan diperintah oleh Kekaisaran Seleucid.
Selama periode ini, Afghanistan dibagi menjadi dua bagian – Bactria, di wilayah utara tetap menjadi wilayah merdeka, sementara wilayah selatan diambil alih oleh dinasti Maurya.

Dinasti kecil lainnya seperti Sassanids dan Hephthalites turut berkuasa hingga abad ke-7 M, yang menandai awal kekuasaan Islam di Afghanistan. Perkembangan Islam: Abad ke-7 hingga abad ke-19. Penaklukan Islam memicu timbulnya beberapa dinasti kecil di wilayah ini. Mahmud dari Ghazni dianggap sebagai penguasa terbesar yang pernah memerintah daerah ini. Penguasa lain yang memerintah Afghanistan adalah Genghis Khan (abad ke-12), Timur (abad ke-14), dan Babur (abad ke-16). Pada abad ke-18, Nadir Shah, penguasa dari Persia memperpanjang pemerintahannya hingga ke Afghanistan. Ahmad Shah, penerus Nadir Shah memperbesar pengaruhnya hingga membawa seluruh Afghanistan di bawah satu kerajaan.
            Perang Afghanistan: Abad ke-19 hingga abad ke-20, Pada abad ke-19, Afghanistan tiba-tiba menjadi perhatian akibat menjadi rebutan Inggris dan Rusia untuk memperkuat pengaruh mereka di Asia Tengah.
Penguasa Afghanistan, Dost Muhammad mengobarkan perang melawan Inggris, ketika Inggris mencoba menggantikannya dengan penguasa yang pro-Inggris.
Pasukan Dost Muhammad bukan merupakan tandingan tentara Inggris sehingga perlawanan bisa dipadamkan dalam waktu singkat.
Dost Muhammad akhirnya menandatangani perjanjian aliansi dengan Inggris pada tahun 1857. Dia digantikan oleh putranya Sher Ali yang mengobarkan perang Afghanistan kedua melawan pasukan Inggris pada tahun 1878.
Penguasa selanjutnya cenderung memilih bekerja sama dengan Inggris meskipun tetap bisa bersikap netral saat PD I. Setelah itu, terjadi lagi Perang Afghanistan ketiga yang akhirnya berakhir dengan Perjanjian Rawalpindi.
            Modernisasi dan Bangkitnya Ekstrimisme (abad ke-20). Perjanjian Rawalpindi merupakan terobosan penting dalam sejarah negeri ini karena membuka jalan bagi modernisasi Afghanistan.

Afghanistan tetap bersikap netral selama PD II dan bergabung dengan PBB pada tahun 1946. Situasi mulai memburuk pada tahun 1970-an ketika Afghanistan menghadapi krisis ekonomi yang serius. Memburuknya ekonomi diikuti dengan upaya Uni Soviet menjadikan Afghanistan sebagai benteng mereka di Asia Tengah. Merespon situasi ini muncullah pejuang Mujahidin pada akhir tahun 70-an. Mujahidin menggunakan taktik gerilya yang menyulitkan pasukan Soviet dan pemerintah Afghanistan yang didukung oleh Uni Soviet.
Akhirnya pasukan Soviet terpaksa mundur setelah perang Afghanistan yang berlangsung antara tahun 1979-1989. Kondisi ini membuat negara lebih stabil dan pasukan Mujahidin mulai memiliki kontrol atas Kabul pada tahun 1992. Namun, konflik antara mantan pejuang anti-Sovyet membuat situasi tidak pernah benar-benar stabil. Pada tahun 1994, muncullah Taliban, sebuah faksi baru yang segera berhasil menguasai Kabul. Taliban memerintah dengan keras dan menerapkan syariah Islam secara ketat. Taliban akhirnya roboh setelah invasi pasukan sekutu pada tahun 2002.


Gambar 2.31 Peta Afganistan




2.      Sistem Pemerintahan Negara Afganistan
Bendera Negara Afghanistan berbentuk persegi panjang, menggunakan empat warna (hitam, merah, hijau, dan putih) dengan warna dasar hitam merah dan hijau, ketiganya memiliki ukuran sama. Ditengah bendera tepatnya pada dasar berwarna merah terdapat gambar berwarna putih berbentuk lingkaran di tengahnya terdapat gambar masjid, di atasnya dihiasi tulisan Bahasa Arab.
Negara Afghanistan beribukota di Kabul dan merupakan kota terbesar di negara tersebut. Pemerintahan berbentuk Republik presidensial, di saat Sejarah Negara mengulas ini presiden dijabat oleh Ashraf Ghani, dengan kepala pemerintahan Kepala Badan Eksekutif bernama Abdullah Abdullah.
Afghanistan merupakan sebuah negara yang masuk ke wilayah Benua Asia, selengkapnya mengenai negara di Asia silahkan lihat pada artikel : Daftar 41 negara Asia lengkap ibukotanya. Negara ini banyak mendapatkan pengaruh dari India, baik dalam hal budaya maupun kepercayaan India.
Adapun gambar bendera Negara Afghanistan Sejarah Negara sertakan seperti di bawah ini. Silahkan pergunakan semestinya. Untuk mendapatkan kualitas bagus silahkan klik gambarnya, di sana anda akan mendapatkan ukuran maksimal tanpa khawatir buram.



Gambar 2.32 Bendera Afganistan


3.      Kondisi Geografi Fisik Negara Afganistan
a.       Bentang Alam
Luas wilayah Afghanistan adalah 402.356 mil atau 647.500 kilometer persegi. Kondisi iklim dan ekosistem di negara tersebut adalah panas sampai sedang; Saat musim dingin itu dingin dan saat musim kemarau itu panas.Adapun kondisi medan di Negara Afghanistan adalah pegunungan yang kebanyakan tidak datar; dataran hanya berada di bagian utara dan di bagian barat daya.
Elevasi atau ketinggian tempat di wilayah tersebut yakni titik terendah berada di daerah Amu Darya (846 kaki atau 258 meter DPAL); sedangkan titik tertinggi berada di daerah Nowshak (24.557 kaki atau 7.485 meter DPAL). Penggunaan lahan di Negara Afghanistan tahun 2005 terdiri dari 12,13% lahan yang dapat digarap, 0,21% permanent crop, dan 87,66% penggunaan lahan lain. Pada tahun 2003 lahan irigasi di negara tersebut seluas 16.902 mil persegi atau 27.200 kilometer persegi. Adapun bahaya alam berupa gempabumi terjadi di pegunungan Hindu Kush, banjir, dan kekeringan.
Ada beberapa masalah lingkungan di Negara Afghanistan antara lain sumberdaya air tawar terbatas, pasokan air yang dapat diminum tidak cukup, degradasi tanah, overgrazing, deforestasi, (banyak hutan yang tersisa ditebang untuk bahan bangunan dan minyak), desertifikasi, polusi air dan udara.
b.      Letak Geografis
Negara Afghanistan terletak di Asia Selatan. Sebelah barat dan utara berbatasan dengan Negara Pakistan, dan sebelah timur berbatasan dengan Negara Iran. Letak astronomis Benua Asia: 1 derajat 16' - 77 derajat 41' LU dan 26 derajat 04' - 169 derajat 40' BT. · Total luas Benua Asia mencakup kurang lebih 44 juta km persegi. Batas-batas wilayah Benua Asia. Dalam beberapa atlas sering kali Afghanistan dimasukkan dalam kawasan Asia Tengah. India tengah dan utara termasuk bergunung-gunung yang relatif gersang. Lahan subur ada di bagian selatan, di sekitar sungai-sungai besar termasuk Sungai Gangga.
4.      Kondisi Geografi Sosial Negara Afganistan
a.       Pendidikan
Di musim semi 2003, diperkirakan bahwa 30% dari 7.000 sekolah Afganistan telah rusak parah selama lebih dari 2 dasawarsa pendudukan Uni Soviet, perang saudara, dan penguasaan Taliban. Hanya setengah dari sekolah itu dilaporkan memiliki air bersih, dengan kurang dari 40% yang diperkirakan memiliki sanitasi yang cukup. Pendidikan untuk anak lelaki bukanlah prioritas selama masa Taliban, dan anak perempuan dibuang dari sekolah secara ikhlas.
Berkenaan dengan kemiskinan, dan kekerasan di sekeliling mereka, studi pada 2002 oleh kelompok pembantu Save the Children mengatakan anak Afganistan ulet, dan berani. Studi itu memuji kuatnya institusi keluarga, dan lingkungan. Sampai 4 juta anak Afganistan, kemungkinan jumlah terbesar, dipercaya telah telah mendaftar untuk kelas untuk tahun-tahun sekolah yang mulai pada Maret 2003. Tingkat melek huruf keseluruhan penduduk diperkirakan 36%.
b.      Ekonomi Dan Mata Pencaharian
Mata uang di Negara Afghanistan adalah Afghani (AFA). Daya beli GDP, keseimbangan (PPP) yakni $21,5 milyar (2004). GDP per kapita (PPP) sebesar $800 (2004). Adapun tenaga kerja di negara tersebut sebesar 15 juta (2004) dan angka pengangguran yakni 40% (2005). Mata pencaharian penduduk yakni 80% dibidang pertanian, 10% industri, dan 10% jasa (2004). dapun industri di negara tersebut yakni produksi skala kecil meliputi tekstil, sabun, mebel, sepatu, pupuk, semen, karpet hand-woven, gas alam, batu bara, dan tembaga. Angka ekspor sebesar $471 juta, tidak termasuk ekspor ilegal atau ekspor kembali (2005), sedangkan angka impor mencapai $3,87 milyar (2005).
Mitra dagang ekspor Negara Afghanistan antara lain: 24% Pakistan, 21,3% India, 12,4%  AS dan 5,5% Jerman (2004). Adapun mitra Impor meliputi: 25,5% Pakistan, 8,7% AS, 8,5% India, 6,5% Jerman, 5,3% Turkmenistan, 4,7% Kenya, 4,2% Korea Selatan, dan 4,2% Rusia (2004). Komoditas ekspor meliputi: opium, buah-buahan, kacang-kacangan, karpet tenunan tangan, wol dan katun, kulit dan bulu, permata berharga dan logam mulia. Sedangkan komoditas impor meliputi: barang modal, makanan, tekstil, dan produk minyak bumi.
Total panjang jalur transportasi di Negara Afghanistan yakni: 21.618 mil (34.789 kilometer), dengan rincian jalan beraspal 5.115 mil (8.231 kilometer), tak beraspal 16.503 mil (26.558 kilometer) (2003), Bandara: 46-10 beraspal (2005), Waterways: 124 mil (200 kilometer), Amu Darya yang menangani kapal sampai dengan 500 DWT (2005)
c.       Suku Bangsa Dan Bahasa
Afghanistan memiliki 2 bahasa nasional yaitu Dari dan Pashto. Bahasa Dari merupakan dialek dari bahasa Persia yang secara luas digunakan di wilayah utara dan tengah Afghanistan, sedangkan penggunaan Pashto lebih menonjol di wilayah selatan. Selain dua bahasa tersebut, sebagian populasi Afghanistan juga menggunakan bahasa lain seperti Uzbekistan, Balochi dan Turkmen.
Afghanistan merupakan tempat dari sejumlah suku. Namun karena belum adanya pencacah jiwaan yang memadai, sehingga tidak diketahui pasti kondisi sebenarnya. Dan yang tersedia sekarang hanya berdasarkan perkiraan belaka. Berdasarkan catatan dari CIA World FactBook (diperbaharui tanggal 17 Mei 2005), demografi suku di Afghanistan adalah sebagai berikut : Pashto 42%, terpusat di bagian timur, dan selatan Afghanistan; Tajik 27% berpusat di bagian utara, dan Kabul; Hazara 9% berpusat di Afghanistan tengah termasuk Bamiyan; Uzbek 9%; Aimak4%; Turkmen 3%; Baluchi 2% dan sisanya 4% yang Mencius Wakhidan Kyrgyz.
Ada dua bahasa resmi di Afghanistan yakni Persia Afgani yang sering disebut Dari (50%), dan Pashtun (35%). Beberapa bahasa lainnya yaitu bahasa-bahasa Turkik (Uzbek dan Turkmenistan yang digunakan oleh 11% rakyatnya), dan 30 bahasa-bahasa kecil, terutama Baluchi, dan Pashai (4%). Banyak orang Afganistan yang mampu menggunakan dua bahasa atau lebih. Menurut agama orang Afganistan kebanyakan adalah Muslim Sunni (80%), Muslim Syi'ah (19%), dan lainnya (1%).
d.      Sistem Kepercayaan
Afghanistan merupakan negara Islam dengan mayoritas penduduk menganut agama Islam. Sekitar 80 persen penganut Islam merupakan Sunni, sementara 19 persen adalah Syiah. Orang-orang dari agama-agama lain, seperti Sikh dan Hindu juga terdapat di negara ini meskipun jumlah mereka amat sedikit.Etnis Pashtun atau Pushtus menyumbang 42 persen populasi, sementara etnis Tajik 27 persen, Hazara 9 persen, Uzbekistan 9 persen, Aimak 4 persen, Turkmen 3 persen, dan Baloch 2 persen.
e.       Teknologi
Meski masih dilanda peperangan, teknologi sudah mulai merambah Afghanistan. Afghanistan yang sekarang, berbeda dengan Afghanistan delapan tahun yang lalu ketika masih berada dibawah pemerintahan Taliban yang melarang teknologi modern seperti internet, televisi bahkan handphone. Kala itu hanya ratusan warga Afghanistan yang menggunakan telepon selular dan kebanyakan yang menggunakan adalah para pejabat pemerintahan Taliban. Tapi sekarang, sedikitnya ada delapan juta pengguna telepon genggam di Afghanistan.
Anak-anak muda Afghanistan bahkan mulai menggunakan internet, ikut dalam berbagai kegiatan olahraga bahkan kontes-kontes bakat di televisi ala American Idol. "Anak-anak muda Afghanistan tidak lagi terperangkap dalam ‘lingkaran peperangan’. Mereka kini bisa bersentuhan dengan dunia lewat kemajuan teknologi," kata Shukria Barakzai, anggota legislatif yang pernah menjadi editor sebuah surat kabar.
Jadi jangan heran, jika para Mullah di Afghanistan kini sudah menggunakan iPhone, produk dari Apple. Salah satunya adalah Mullah Abdul Salaam Zaeef, mantan dutabesar Taliban di Pakistan dan pernah mendekam di kamp Guantanamo selama empat tahun. Lelaki yang selalu mengenakan sorban itu, tidak pernah jauh dari iPhone-nya. Ia menggunakan alat itu untuk surfing di internet, mencek rekening banknya bahkan menemukan lokasi-lokasi yang sulit ditemukan karena di iPhone-nya sudah terinstal GPS.
f.       Makanan Dan Pakaian
Afghanistan tidak memiliki wilayah pantai sehingga produksi makanan dalam negeri bergantung sepenuhnya pada pertanian.Hasil pertanian utama Afghanistan diantaranya adalah gandum, jagung, barley, dan beras.
Rempah-rempah seperti kunyit, ketumbar, kapulaga, lada hitam, dan mint merupakan hasil bumi dan menjadi bagian integral masakan Afghanistan.
      Berbagai jenis makanan Afghanistan diantaranya adalah shorba (sup), koftas (sejenis bakso), dan qabuli palao.Negara ini juga dikenal sebagai penghasil anggur dan buah-buahan kering. Secara tradisional, pakaian Afghanistan biasanya ditandai dengan desain yang indah dan menampilkan berbagai warna.

Namun, syariah Islam menetapkan norma-norma yang ketat tentang cara berpakaian orang di Afghanistan. Para pria biasanya mengenakan salwar-kameez, sedangkan perempuan diharapkan mengenakan burqa.
g.      Seni Dan Musik
Afghanistan sebenarnya memiliki kekayaan seni dan sastra. Puisi dalam bahasa Persia telah mendominasi bagian sastra Afghanistan, meskipun bahasa lain juga memberikan andil. Mushaeras atau kompetisi puisi menjadi tradisi yang umum diselenggarakan.
Afghanistan juga menjadi tempat kelahiran beberapa penyair besar seperti Rabi’ah Balkhi – penyair pertama dari puisi Persia, Farrukhi Sistani – penyair kerajaan Ghaznavid, serta Jami Herat dan Ali Sher Nava’i. Demikian pula, musik juga cukup populer dengan sebagian besar lagu-lagu ditulis dalam bahasa Persia dan Pashto.
Afghanistan juga memiliki olahraga tradisional yang disebut Buzkashi yang dilakukan dari atas kuda. Olahraga ini mirip polo, dilakukan dengan memperebutkan bangkai kambing yang diletakkan di tengah arena dari atas kuda. Afghanistan sebenarnya merupakan negeri yang kaya budaya. Hanya saja, perang dan kemunculan kelompok ekstrim membuat negeri ini seakan hanya dikenal sebagai zona perang tak berkesudahan.
5.      Sumber Daya Alam
Sebuah penelitian Amerika Serikat menemukan sumber alam di Afghanistan yang diperkirakan bernilai ratusan milyar Dolar AS. Ini diharapkan bisa mengubah Afghanistan menjadi salah satu negara paling kaya di dunia.
ekayaan mineral kawasan Afghanistan sudah diketahui sejak lama. Namun penelitian beberapa tahun terakhir ini menunjukan bahwa kekayaan bumi Afghanistan jauh lebih besar daripada yang diduga sebelumnya. Komandan Komando Pusat Amerika Serikat Jendral David H Petraeus yang dikutip oleh harian The New York Times, Senin (14/06), mengatakan bahwa potensiyang dimiliki Afghanistan sangat mengagumkan. Diperkirakan, sumber alam yang termasuk baja, tembaga, kobalt, emas dan sejumlah mineral lainnya sedikitnya bernilai 908$ milyar Dolar AS.
Dalam jumpa pers sebelumnya, kolonel Dave Lapan mengatakan nilai itu belum termasuk sumber-sumber lithium, minyak bumi dan cadangan gas bumi yang ada. Menurut Lapan, penelitian yang dilakukan lembaga survei geologi Amerika Serikat, USGS, merupakan bagian dari upaya AS merancang bantuan bagi Afghanistan untuk membangun sektor industrinya.
Saat ini sejumlah konsultan Amerika Serikat serta bank dunia, World Bank, bekerjasama dengan pemerintahan Afghanistan untuk menjamin agar negara itu menggunakan peluang baru ini secara efektif dan tidak tersandung hambatan yang dialami oleh sejumlah negara kaya sumber bumi lainnya. Diharapkan sebelum akhir tahun 2010, Afghanistan sudah bisa membuka tender yang lebih luas untuk pengelolaan pertambangan sumber alam tersebut. Begitu ungkap Kepala Pentagon Paul Brinkley kepada pers melalui link video dari Dubai.
Mengutip Brinkley, kantor berita afp menuliskan bahwa para penasihat asing itu ingin menginformasikan bahwa Kementrian Pertambangan Afghanistan akan menggunakan prosedur dan akutansi transparan yang diakui secara internasional. Juru bicara Kementerian Pertambangan Afghanistan, Jawad mengatakan, bahwa sumber alam Afghanistan akan berperan besar dalam mengembangkan ekonomi Afghanistan. Januari lalu, Presiden Afghanistan Hamid Karzai sudah mengatakan bahwa sumber alam yang dimiliki Afghanistan akan sangat membantu mengatasi kemiskinan.
Dalam kunjungannya ke AS pekan lalu, Presdien Karzai menyebutkan, lahan mineral yang ditemukan USGS bisa mendongkrak negaranya keluar dari keterpurukan dan melejitkanya menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Sementara itu, Kementrian Luar Negeri AS menyebutkan, akan butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan industri pertambangan Afghanistan. Disebutkan juga, perlu ada rencana agar bisa secara efektif menjamin bahwa hasil kekayaan bumi itu tidak hanya dinikmati kaum elit dan kaya di Afghanistan.
Penelitian terakhir yang dilakukan USGS ini merujuk pada pengumpulan data sumber alam yang dilakukan Uni Soviet pada masa pendudukannya seputar tahun 1980-an, serta analisa yang dilakukan pakar geologi AS di tahun 2007. Dalam perkiraan terakhir, disebutkan kantong-kantong lithium di bumi Afganistan memiliki potensi yang sama dengan tambang lithium Bolivia yang merupakan terbesar di dunia.

Cina dan India merupakan dua negara yang telah mengajukan tender untuk mengembangkan pertambangan Afghanistan. Dalam prosesnya, Cina telah memenangkan kontrak untuk menambang tembaga. Akhir tahun 2010 ini, diperkirakan China juga akan memenangkan kontrak pertambangan besi-baja.

1 comment:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com