1.
Meteorologi dan Klimatologi
Meteorologi berasal dari dua kata yang mempunyai makna /arti
yaitu Meteoros yang berarti benda yang ada di dalam udara
dan Logos yang berarti ilmu/kajian. jadi Meteorologi adalah ilmu
yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer
(troposfer). Sedangkan Klimatologi berasal dari kata klima yang berarti
kemiringan bumi (lintang tempat) dan logos yang berarti ilmu jadi klimatologi adalah ilmu yang
mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa berbeda, keterkaitan degan
aktivitas manusia.
2.
Atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Atmos
berarti lapisan uap dan
Spaira yang berarti bulatan. Jadi atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti planet termasuk bumi. Atmosfer sendiri mempunyai karakteristik. Karakteristik atmosfer tersebut adalah tidak tampak, tidak berwarna dan dapat dimampatkan (kompresibel) Masa total 56 x 1014 ton.
Spaira yang berarti bulatan. Jadi atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti planet termasuk bumi. Atmosfer sendiri mempunyai karakteristik. Karakteristik atmosfer tersebut adalah tidak tampak, tidak berwarna dan dapat dimampatkan (kompresibel) Masa total 56 x 1014 ton.
Atmosfer juga mempunyai kegunaan bagi bumi dan brperan penting
seperti melindungi penghuni bumi dari radiasi matahari. Banyak gejala atmosfer
(awan, hujan, badai guruh, badai tropis, perubahan iklim). Dapat dieksplorasi
dan dieksploitasi (teknologi hujan buatan, energi angin). Media transportasi
peka cuaca (cumulonimbus: jalan maut). Tempat pembuangan zat pencemar.Atmosfer
bumi terdiri dari beberapa lapisan yaitu troposfer lapisan paling bawah dari
atmosfer, stratosfer, mesosfer , termosfer dan eksofer. Berikut adalah penjelasannya.
a.
TROPOSFER
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling
bawah. Semua fenomena tentang cuaca dan hujan terjadi di lapisan ini. Didalam
troposfer Terdapat penurunan suhu. Pertukaran panas banyak terjadi di lapisan troposfer bawah. Batas yang menandai
berakhirnya lapisan ini disebut dengan tropopause. Ketinggiannya lebih besar di daerah equator daripada di daerah kutub. Di
equator ketinggiannya terletak pada 18 km dengan suhu -80 οC, sedangkan di kutub
hanya mencapai 6 km dengan suhu -40 οC.
b.
STRATOSFER
Stratosfer merupakan lapisan di atas tropopause. Stratosfer lebih tebal di kutub dan tipis di equator bahkan
sering tidak ditemukan di equator. Terjadi
kenaikan suhu dikarenakan adanya lapisan ozonosfer (O3) yang menyerap radiasi
ultra violet matahari. Merupakan lapisan inversi, sehingga pertukaran antara stratosfer dengan
troposfer melalui tropopause sangat kecil. Batas yang menandai
berakhirnya lapisan ini adalah stratopause. Terletak pada ketinggian
sekitar 60 km, dengan suhu mencapai 0 οC
c.
MESOSFER
Merupakan lapisan di atas stratosfer dengan
ketinggian antara 60 – 85 km. Ditandai dengan adanya
penurunan orde suhu 0.4 οC setiap 100 m, karena lapisan mesosfe mempunyai keseimbangan radiasi
yang negatif. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di
dalam atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -100οC. Mesopause terletak pada ketinggian sekitar 85
km. Di lapisan ini sebagian meteor terbakar.
d.
TERMOSFER
Terletak di atas
mesopause dengan ketinggian 85 – 300 km Ditandai dengan kenaikan suhu dari -
100 οC sampai ratusan bahkan ribuan derajat. Bagian atas lapisan atmosfer
dibatasi oleh termopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai pada
ketinggian rumbai-rumbai bumi, yaitu 1000 km. Suhu termopause adalah konstan terhadap
ketinggian, akan tetapi berubah dengan waktu. Suhu malam hari berkisar
antara 300 – 1200 οC. Siang hari berosilasi antara 700 dan 1700 οC. Kerapatan termopause sangat kecil kira-kira 10-13 kali kerapatan atmosfer
permukaan tanah. Arti penting atmosfer bagi kehidupan di bumi
adalah melindungi kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang
hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Mencegah
benda-benda asing masuk ke bumi.
3.
RADIASI MATAHARI DAN
TEMPERATUR
Gerakan bumi ada dua yaitu Rotasi Bumi adalah, perputaran bumi pada
porosnya
Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam yang kedua revolusi Bumi adalah, gerakan bumi mengelilingi matahari Revolusi bumi dengan Kecepatan 18,5 mil/dt dengan waktu 365 hari, 5 jam, 48,8 dt. Revolusi bumi ini menghasilkan perubahan musim. Tiga gejala alam tentang penerusan panas ke bumi yaitu Konduksi Adalah panas merambat melalui benda pengantar (logam, bahan cair). Konveksi Adalah proses perambat dimana benda pengantarnya ikut bergerak (bahan cair, udara) dan Radiasi Adalah proses penerusan energi matahari melalui bahan transparansi (udara).
Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam yang kedua revolusi Bumi adalah, gerakan bumi mengelilingi matahari Revolusi bumi dengan Kecepatan 18,5 mil/dt dengan waktu 365 hari, 5 jam, 48,8 dt. Revolusi bumi ini menghasilkan perubahan musim. Tiga gejala alam tentang penerusan panas ke bumi yaitu Konduksi Adalah panas merambat melalui benda pengantar (logam, bahan cair). Konveksi Adalah proses perambat dimana benda pengantarnya ikut bergerak (bahan cair, udara) dan Radiasi Adalah proses penerusan energi matahari melalui bahan transparansi (udara).
Proses pemindahan gelombang energi dengan
gelombang elektromagnetik
Insolasi→insolation (incoming solar radiation) Adalah Energi yang datang dari matahari yang sampai ke permukaan bumi. Terdiri atas sinar yang tersusun berbagai macam panjang gelombang . Jika Lebih panjang dari sinar yang tampak adalah infra merah .Jika Lebih pendek dari sinar yang tampak adalah ultraviolet.
Insolasi→insolation (incoming solar radiation) Adalah Energi yang datang dari matahari yang sampai ke permukaan bumi. Terdiri atas sinar yang tersusun berbagai macam panjang gelombang . Jika Lebih panjang dari sinar yang tampak adalah infra merah .Jika Lebih pendek dari sinar yang tampak adalah ultraviolet.
Macam–macam sinar tampak/spektrum radiasi yaitu Merah, Jingga, Kuning,
Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Warna-warna tersebut akan terlihat bila energi
matahari menembus titik-titik hujan.
4.
Keseimbangan panas bumi
35% radiasi matahari yang diterima bumi kembali ke ruang angkasa dalam
bentuk gel pendek oleh hamburan dan pemantulan awan, partikel debu, molekul
udara, dan permukaan bumi (albedo bumi 2% dipantulkan permukaan bumi 6%
dihamburkan atmosfer, 27% dipantulkan awan 14% diserap atmosfer (awan,debu, gas
permanen 51% diserap permukaan bumi → memanaskan atmosfer 34%
radiasi matahari langsung ,17% radiasi langit/radiasi baur = total radiasi yang
diterima bumi 65% (51%+ 14%). Rerata suhu bumi secara keseluruhan
adalah konstan →65% radiasi yang diterima harus dipancarkan lagi. 17%
hilang ke angkasa (tidak memanasi atmosfer) 6% radiasi bumi
yang terserap atmosfer (radiasi atmosfer) 9% diterima atm melalui panas
yang dibawa arus turbulensi dan konveksi 19% diterima atm
(kondensasi uap air). Jumlah yang dipancarkan ke ruang angkasa oleh atmosfer
14%+6%+9%+19%= 48% .Jumlah yang dipancarkan langsung ke angkasa dari permukaan
bumi 17%. Jadi 48%+17% = 65%. Besarnya insolasi bervariasi yaitu dalam
sehari, musim yang berbeda, lintang yang berbeda.
5.
ALBEDO (α)
Merupakan perbandingan antara radiasi yang dipantulkan kembali dengan
radiasi yang diterima oleh suatu permukaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
insolasi :
·
Konstanta matahari yang tergantung pada: energi yang dikeluarkan oleh
matahari jarak antara matahari dan bumi
·
Kejernihan atmosfer
·
Lama periode penyinaran matahari
·
Sudut datang sinar matahari tengah hari
Perjalanan suhu dalam setahun adalah fluktuasi temperatur tahunan
berubah-ubah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Fluktuasi tersebut
berhubungan erat dengan lintang bumi. Di katulistiwa fluktuasi kecil, semakin
jauh dari katulistiwa semakin besar
Dan dibedakan menjadi tiga pola fluktuasi temperatur tahunan, yaitu Pola katulistiwa, Pola daerah sedang, Pola daerah kutub dan Pola Katulistiwa.
Dan dibedakan menjadi tiga pola fluktuasi temperatur tahunan, yaitu Pola katulistiwa, Pola daerah sedang, Pola daerah kutub dan Pola Katulistiwa.
Fluktuasi temperatur tahunan kecil, lebih kecil daripada flukruasi
tempertaur harian. Mempunyai dua maksimum dan dua minimum yagn terjadi
berturut-turut saat matahari berada di atas daerah itu dan pada saat berada di
garis balik
a.
Pola Daerah Sedang
Dalam pola ini menunjukkan fluktuasi temperatur yang besar. Fluktuasi ini
akan diperbesar jika suatu daerah terletak di tengah benua. Lebih kecil jika
berdekatan dengan laut. Fluktuasi tahunan lebih besar dari pada fluktuasi
harian. Terdapat satu maksimum dan
satu minimum.
b.
Pola Daerah Kutub.
Fluktuasi sangat besar. Besarnya tergantung pada
letaknya di tengah benua atau di dekat laut. Mempunyai satu maksimum dan satu
minimum.
6.
BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan
Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non
Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan
di bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika. Sejarah
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai
pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara
perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun
kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil
pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan
perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi
instansi pemerintah dengan namaMagnetisch en Meteorologisch
Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang dipimpin oleh
Dr. Bergsma. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai
dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika tersebut diganti
menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Biro Meteorologi yang berada di lingkungan
Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia, Yogyakarta, khusus untuk
melayani kepentingan Angkatan Udara.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan
Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya
diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada
juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan
negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche
Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah
Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya
menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen
Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan
Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi
menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya
menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon
II di bawah Departemen Perhubungan, yang pada tahun 1980 statusnya
dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan
Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada dibawah Departemen
Perhubungan.
Pada tahun 2002, melalui Keputusan
Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah
menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama
tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.
Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.[1][2]
Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.[1][2]
a.
Tugas, fungsi dan kewenangan
Tugas dan fungsi
pengkajian dan
penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika memfasilitasi dan pembinaan terhadap
kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan
penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan kegiatan kerjasama di
bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. penyelenggaraan
pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro di
bidangnya perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro penetapan sistem informasi di
bidangnya penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan
dan maritime pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi pemberian jasa meteorologi dan
klimatologi pengamatan dan pemberian jasa geofisika. pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara pengaturan sistem jaringan
pengamatan geofisika penetapan standar teknis peralatan meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
b.
Struktur Organisasi
BMKG dipimpin oleh seorang Kepala berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi
sebagai berikut:
Deputi Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat
Tata Laksana Observasi, Pusat Sistem Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat
Sistem Jaringan Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG memiliki 5 Balai Besar:
Balai Besar Wilayah I Medan
Balai Besar Wilayah II Ciputat
Balai Besar Wilayah III Denpasar
Balai Besar Wilayah IV Makassar
Balai Besar Wilayah V Jayapura
Masing-masing Balai Besar membawahi sejumlah
Stasiun BMKG.
D. Alat dan Bahan
No
|
Nama Alat
|
No
|
Nama Alat
|
1
|
Alat Tulis & Buku
|
16
|
THERMOHIGROGRAPH
|
2
|
Flash Disk
|
17
|
OPEN PAN EVAPORIMETER
|
3
|
Kamera
|
18
|
PICHE
|
4
|
GUN BELLANI
|
19
|
PENAKAR HUJAN OBS
|
5
|
ACTINOGRAPH BIMETAL
|
20
|
PENAKAR HUJAN TIPE HELMAN
|
6
|
CAMPBELL STOKES
|
21
|
AUTOMATIC RAIN SAMPLER
|
7
|
Thermometer Bola Basah (BB)
|
22
|
HIGH VOLUME SAMPLER
|
8
|
Thermometer Bola Kering (BK)
|
23
|
LIGHTNING DETECTOR
|
9
|
Thermometer Maximum
|
24
|
WIND DIRECTION
|
10
|
Thermometer Minimum
|
25
|
DISPLAY RADAR CUACA
|
11
|
Piche Evaporimeter
|
26
|
BAROGRAPH
|
12
|
Thermometer Tanah Gundul & Berumput
|
27
|
BAROMETER
|
13
|
Very small aparture terminal Internet Protocol (VSAT-IP)
|
28
|
Visual Satelite Internet Protocol (VSAT IP)
|
14
|
Automatic Weather Station (AWS)
|
29
|
ANEMOMETER 10m, 8m, 2m
|
15
|
SYNERGIE (Meteo France International Weather)
|
30
|
CUP COUNTER ANEMOMETER
|
E. Langkah Kerja
1.
Mahasiswa berkunjung ke kantor
BMKG Semarang dengan menggunakan bus yang telah ditentukan.
2.
Mahasiswa mendengarkan materi yang disampaikan
oleh petugas BMKG.
3.
Mahasiswa melakukan pengamatan
langsung terhadap alat-alat BMKG di lapangan di dampingi oleh petugas BMKG.
4.
Mahasiswa mencatat informasi
penting yang disampaikan petugas BMKG.
5.
Mahasiswa membuat laporan
hasil pengamatan sesuai dengan sistematika yang benar.
F. Hasil dan Pembahasan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya
bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga
Pemerintah Non Kementrian di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Lokasi Stasiun BMKG / Klimatologi Semarang ini
dari arah Tugu Muda sebelum Ereveld Kalibanteng. Secara spesisfik tugas BMKG meliputi pengkajian dan
penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika memfasilitasi dan pembinaan terhadap
kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan
penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan kegiatan kerjasama di
bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. penyelenggaraan
pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Tugas-tugas Klimatologi adalah membuat prakiraan
cuaca, membuat prakiraan musim hujan/kemarau, menginformasikan cuaca ektrim,
menginformasikan gempa, peringatan dini tentang cuaca maupun tsunami,
sosialisasi dan lain-lain. Tugas tugas tersebut didukung dengan berbagai data
yang menjadi kajian dari BMKG sendiri. Data-data yang dimaksud adalah keadaan cuaca, angin, jumlah
macam dan tinggi dasar awan, penglihatan
mendatar, suhu udara, kelembaban
udara, tekanan udara, curah
hujan, penyinaran matahari, dan suhu tanah.
Terdapat berbagai tempat di dalam stasiun BMKG.
Taman alat, tempat pengambilan data, tempat olah data serta tempat prakiraan
cuaca dan musim. Taman alat-alat klimatologi merupakan tempat dimana terdapat
berbagai alat-alat yang menunjang untuk pengambilan berbagai data seperti suhu,
kecepatan angin, intensitas cahaya dan lai sebagainya. Bentu taman ini adalah sebidang tanah
datar untuk meletakkan alat-alat klimatologi.
syaratnya sudut pandangan 45 o berumput pendek, kanan-kiri tidak boleh ada bangunan/pohon yg tinggi, diberi
pagar, supaya terhindar dari gangguan binatang dll. letaknya sebaiknya dekat
dengan pertanian.
Adapun alat-alat yang digunakan dapat dikelompokkan berdasarkan Unsur yang
diamati, meliputi :
a.
Unsur yang dimati adalah radiasi matahari, terdiri atas
1.
Pengukur Intensitas Penyinaran, meliputi :
a.
Gun Bellani
Pencatat Intensitas Cahaya Matahari. Satuan : Calori/Cm2 (Langley). Intensitas Cahaya Matahari = pembacaan skala dikalikan konstanta di bagi 21
Cara kerja alat :
Sewaktu memasang alat dipagi hari, alat
dibalik dan dikembalikan sehingga permukaan air dalam tabung mendekati
nol. Air dlm alat volumenya konstan
dan bila kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi shg air turun ke
bawah.
b.
Actinograph
Alat pengukur/pencatat secara otomatis
intensitas Radiasi Matahari. Satuan K Cal/cm2 (Langley). Keterangan : Kertas pias diganti setiap
hari. Setiap kotak kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari dihitung jumlah kotak kecil. Alat ini menggunakan sensor Bimetal.
2.
Pengukuran Lama Penyinaran Matahari
Campbell Stokes
Pencatat lama penyinaran matahari Satuan : Jam/
Prosentase (%) Pias harian
Jenis pias 3 macam :
1.
Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)
2.
Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10 April)
3.
Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst) Bola Kaca dari kaca Masip.
b.
Unsur Cuaca yang diamati Suhu Udara
Psychrometer Standar
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara & Kelembaban
udara Satuan : Suhu Derajat Celcius ( oC ). Kelembaban dalam Persen ( % ).
* Thermometer BK menunjukan suhu
udara,
* Thermometer BB digunakan
mencatat kelembaban
udara dengan bantuan table,
* Thermometer BB, bola air raksa
harus selalu basah
dengan menggunakan kain muslin yang selalu
basah oleh air murni
c.
Unsur yang diamati Suhu Tanah
Thermometer Tanah Gundul & Berumput
d.
Unsur yang diamati Tekanan Udara
1. Barometer
Alat untuk mengukur Tekanan Udara. Satuan Milibar (mb). Tabung berisi air raksa.
Dilengkapi thermometer untuk mengetahui sauhu udara dalam ruangan. Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari
& angin langsung dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat. Tinggi bejan
1 m dari lantai. Baca termometer yang
menempel pada barometer kemudian stel nonius sehingga menyinggung permukaan air
raksa, baca skala barometer
2. Barograph
Alat pencatat tekanan udara secara otomatis. Satuan Milibar.(mb). Sensor menggunakan tabung
hampa udara/kotak logam yang hampa udara yg terbuat dari logam yang sangat lenting.
Bila tekanan Atmosfer berubah volume
kotak berubah. Perubahan volume kotak
di hubungkan dengan tangkai pena dan
menggores di pias.
e.
Unsur cuaca yang diamati angin
1.
Anemometer
Fungsi alat
: Pencatat Arah dan Kecepatan
Angin Sesaat
Satuan :
Arah Angin (8 mata angin) Kecepatan
Angin : Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam)
Keterangan
:Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana angin berhembus.
2.
Cup Counter Anemometer 2m
Fungsi alat
: Pengukur Kecepatan Angin Rata-rata harian
Satuan :
Km / Jam
Keterangan
: Prinsip kerja seperti garakan
Spedometer sepeda motor dalam satuan km/jam . Kecepatan angin rata-rata harian
selisih pembacaan angka dibagi 24 jam.
3.
Wind Force
Funsi alat : Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
Satuan :
Arah Angin ( 8 mata angin )
Kecepatan Angin : Knots. ( 1 Knots = 1.8
Km/Jam )
Keterangan :
Model ini Paling lama (Awal) dari Jenis Anemometer. Kecepatan Angin sesaat di perkirakan
dari gerakan lempeng logam (Plat)
f.
Unsur yang diamati Kelembaban Udara
Thermohigrograph
Fungsi alat :
Pencatat Suhu udara dan Kelembaban Udara (Nisbi)
Satuan : Derajat Celcius (oC) &
Prosentase (%).
Keterangan :
Pias harian, atau Mingguan.
Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas
logam memuai dan menggerakan pena keatas, bila
udara dingin mengkerut gerakan pena
turun
Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut
manusia, bila udara basah. Rambut memanjang dan bila udara kering rambut
memendek.
g.
Unsur yang diamati Penguapan Air
1.
Oven Pan Evaporimeter
Fungsi alat :
Pengukur Penguapan air langsung
Satuan :
Milimeter (mm).
Keterangan : Alat ini dilengkapi dengan
thermometer air Six Bellani
(Thermometer Apung serta Cup Counter
anemometer tinggi 0,5 meter.
2.
Piche Evaporimeter
Fungsi alat :
Pengukur Penguapan air dalam
ruang
Satuan :
Milimeter (mm).
h.
Unsur yang diamati Curah Hujan
1.
Penakar Hujan Obs
Fungsi alat : Pengukur Curah Hujan
Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan : Curah hujan di ukur dengan gelas penakar setiap pagi jam 07.00WS. Atau
1 mm hujan yang ditakar sama volumenya dengan 10 cc.
2.
Penakar Hujan Otomatis
Fungsi alat
: Pencatat Instensitas Curah
hujan / tingkat kelebatannya
Satuan
: Milimeter ( mm ).
Keterangan :
Setiap hari pias diganti (pias Harian atau Pias Mingguan). Hujan dengan instensitas lebat bentuk
grafik terjal dengan intensitas ringan bentuk grafik landai. Waktu terjadi dan
berakhirnya hujan dapat diketahui.
i.
Unsur cuaca yang diamati Kualitas Air Hujan
Automatic Rain Sampler
Mengambil sampel
air hujan untuk diuji
keasamannya di laboratorium bmkg
pusat. Dengan alat seperti ini air hujan
tidak terkontaminasi/tercemar.
j.
Unsur cuaca yang diamati Kualitas Udara
High Volume Sampler
HV Sampler adalah peralatan sampling untuk mengambil sampel SPM (Suspensious
Particles Matter / Partikel Padat yang melayang di udara 0,1micron)
k.
Lightening Detector
Mendeteksi petir. Biasanya untuk klaim pihak
asuransi.
l.
Synergie (Meteo International Weather)
m. Display radar Cuaca
n.
Automatic Weather Station
Fungsi
alat :
Lengkap dengan Sensor
Pengukur Suhu udara, Kelembaban,
Tekanan Udara, Arah angin, kecepatan angin, curah hujan, penyinaran matahari, suhu tanah.
Satuan :
Suhu udara -> o C.
Tekanan -> milibar
(MB), Curah hujan
-> Milimeter (mm). Penyinaran
matahari -> Langley. Kecepatan
angin -> Knots, Km/Jam. Arah angin
-> derajat (o).
Keterangan
: Dari sensor tersebut data
disimpan didata loger dan disambung melalui kabel ke Komputer yang
ada diruangan Observasi untuk melihat tampilan alat tersebut.
o.
Very
small aparture terminal Internet Protocol (VSAT-IP)
Fungsi
alat : Untuk komunikasi pengiriman data
pengamatan cuaca ke BMG Pusat. Untuk
mengambil produk CMSS (Computerized Message Switching System ) dari Jakarta yang
berupa Citra Satelit Cuaca, Peta Angin,
Peta Suhu laut dan produk lainnya.
Keterangan :
Menggunakan sistem komunikasi Satelit Palapa.
Data CMSS dimanfaatkan untuk menganalisa
prakiraan cuaca regional/Jawa Tengah.
G. Simpulan
Setelah mengadakan kunjungan study ke BMKG dapat disimpulkan bahwa
Meteorologi berasal dari dua kata yang mempunyai makna /arti yaitu
: Meteoros : benda yang ada di dalam udara Logos :
ilmu/kajian. Jadi Meteorologi adalah : ilmu yang mempelajari proses fisis dan
gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer) sedangkan Klimatologi
berasal dari kata Klima: kemiringan bumi (lintang tempat) dan logos: ilmu.
Jadi klimatologi adalah : ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat
iklim, mengapa berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia.Ilmu ini di dalam
nya mempelajari Atmosfer bumi yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu
troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer , termosfer
dan eksofer.
Dalam mempelajari hal tersebut ada satu badan
yang bertugas memberikan informasi keadaan dari lapisan – lapisan tersebut,
yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG)
adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi,
dan geofisika
Alat-alat yang terdapat di BMKG antara lain:
Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche , Gun Bellani , Penakar Hujan Obs , Actinograph Bimetal , Penakar Hujan Tipe Helman , Campbell Stokes , Automatic Rain Sampler , Thermometer Bola Basah (Bb) , High Volume Sampler , Thermometer Bola Kering (Bk) , Lightning Detector , Thermometer Maximum , Synergie (Meteo France International Weather) , Thermometer Minimum , Display Radar Cuaca , Piche Evaporimeter , Automatic Weather Station (Aws) , Thermometer Tanah Gundul & Berumput , Very Small Aparture Terminal , Internet Protocol (Vsat-Ip) , Barometer , Visual Satelite Internet Protocol (Vsat Ip) , Barograph Anemometer 10m, 8m, 2m , Wind Direction , Cup Counter Anemometer.
Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche , Gun Bellani , Penakar Hujan Obs , Actinograph Bimetal , Penakar Hujan Tipe Helman , Campbell Stokes , Automatic Rain Sampler , Thermometer Bola Basah (Bb) , High Volume Sampler , Thermometer Bola Kering (Bk) , Lightning Detector , Thermometer Maximum , Synergie (Meteo France International Weather) , Thermometer Minimum , Display Radar Cuaca , Piche Evaporimeter , Automatic Weather Station (Aws) , Thermometer Tanah Gundul & Berumput , Very Small Aparture Terminal , Internet Protocol (Vsat-Ip) , Barometer , Visual Satelite Internet Protocol (Vsat Ip) , Barograph Anemometer 10m, 8m, 2m , Wind Direction , Cup Counter Anemometer.
Alat-alat tersebut digunakan berdasarkan fungsi
dan kebutuhan nya. Ada yang digunakan didalam ruangan dan ada juga yang
digunakan diluar ruangan. Contoh alat yang digunakan di dalam ruangan seperti :
barometer , barograph , piche evaporimeter , lightening detector atau deteksi
petir , synergie , display radar cuaca , Very Small Aparture Terminal.
Sedangkan alat yang digunakan diluar ruangan biasanya untuk mengetahui curah
hujan dan kecepatan angin
0 komentar:
Post a Comment