Saturday, 13 June 2015

Pengenalan Alat – Alat Meteorologi dan Klimatologi di Kantor BMKG

1.       Meteorologi dan Klimatologi
Meteorologi berasal dari  dua  kata yang mempunyai makna /arti yaitu Meteoros  yang berarti  benda yang ada di dalam udara dan Logos yang berarti ilmu/kajian. jadi Meteorologi  adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer). Sedangkan Klimatologi berasal dari kata klima yang berarti kemiringan bumi (lintang tempat) dan logos yang berarti  ilmu jadi klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa berbeda, keterkaitan degan aktivitas  manusia.
2.        Atmosfer
Atmosfer  berasal  dari bahasa  Yunani yaitu Atmos berarti lapisan uap dan
Spaira yang berarti bulatan. Jadi atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti  planet  termasuk  bumi. Atmosfer sendiri mempunyai karakteristik. Karakteristik atmosfer  tersebut adalah tidak tampak, tidak berwarna dan dapat dimampatkan (kompresibel) Masa  total 56 x 1014 ton.
Atmosfer juga mempunyai kegunaan bagi  bumi dan brperan penting seperti melindungi penghuni bumi dari radiasi matahari. Banyak gejala atmosfer (awan, hujan, badai guruh, badai tropis, perubahan iklim). Dapat dieksplorasi dan dieksploitasi (teknologi hujan buatan, energi angin). Media transportasi peka cuaca (cumulonimbus: jalan maut). Tempat pembuangan zat pencemar.Atmosfer bumi terdiri dari beberapa lapisan yaitu troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer , termosfer  dan eksofer. Berikut adalah penjelasannya.
a.       TROPOSFER
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah. Semua fenomena tentang cuaca dan hujan terjadi di lapisan ini. Didalam troposfer  Terdapat penurunan suhu. Pertukaran panas banyak terjadi di lapisan troposfer bawah. Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut dengan tropopause. Ketinggiannya lebih besar di daerah equator daripada di daerah kutub. Di equator ketinggiannya terletak pada 18 km dengan suhu -80 οC, sedangkan di kutub hanya mencapai 6 km dengan suhu -40 οC.
b.       STRATOSFER
Stratosfer merupakan lapisan di atas tropopause. Stratosfer lebih tebal di kutub dan tipis di equator  bahkan  sering  tidak  ditemukan  di  equator. Terjadi kenaikan suhu dikarenakan adanya lapisan ozonosfer (O3) yang menyerap radiasi ultra  violet  matahari. Merupakan lapisan inversi, sehingga pertukaran antara stratosfer dengan troposfer melalui tropopause sangat kecil. Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini adalah stratopause. Terletak pada ketinggian sekitar 60 km, dengan suhu mencapai 0 οC
c.       MESOSFER
Merupakan lapisan di atas stratosfer dengan ketinggian antara 60 – 85 km. Ditandai dengan adanya penurunan orde suhu 0.4 οC  setiap 100 m, karena lapisan mesosfe mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di dalam atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -100οC. Mesopause terletak pada ketinggian sekitar 85 km. Di lapisan ini sebagian meteor terbakar.
d.      TERMOSFER
 Terletak di atas mesopause dengan ketinggian 85 – 300 km Ditandai dengan kenaikan suhu dari - 100 οC sampai ratusan bahkan ribuan derajat. Bagian atas lapisan atmosfer dibatasi oleh termopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai pada ketinggian rumbai-rumbai bumi, yaitu 1000 km. Suhu termopause adalah konstan terhadap ketinggian, akan tetapi berubah dengan waktu. Suhu malam hari berkisar antara 300 – 1200 οC.  Siang hari berosilasi antara 700 dan 1700 οC. Kerapatan termopause sangat kecil kira-kira 10-13 kali kerapatan atmosfer permukaan tanah. Arti  penting  atmosfer bagi kehidupan di bumi adalah melindungi kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Mencegah benda-benda asing masuk ke bumi.

3.       RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR
Gerakan bumi ada dua yaitu Rotasi Bumi adalah, perputaran bumi pada porosnya
Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam yang kedua revolusi Bumi adalah, gerakan bumi  mengelilingi matahari Revolusi bumi dengan Kecepatan 18,5 mil/dt  dengan waktu 365 hari, 5 jam, 48,8 dt. Revolusi bumi ini menghasilkan perubahan musim. Tiga gejala alam tentang penerusan panas ke bumi yaitu Konduksi Adalah panas merambat melalui benda pengantar (logam, bahan cair). Konveksi Adalah proses perambat dimana benda pengantarnya ikut bergerak (bahan cair, udara) dan Radiasi Adalah proses penerusan energi matahari melalui bahan transparansi (udara).
Proses pemindahan gelombang energi dengan gelombang elektromagnetik
Insolasi→insolation (incoming solar radiation)
Adalah Energi yang datang dari matahari yang sampai ke permukaan bumi. Terdiri atas sinar yang tersusun berbagai macam panjang gelombang . Jika Lebih panjang dari sinar yang tampak adalah infra merah .Jika Lebih pendek dari sinar yang tampak adalah ultraviolet.
Macam–macam sinar tampak/spektrum radiasi yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Warna-warna tersebut akan terlihat bila energi matahari menembus titik-titik hujan.
4.       Keseimbangan panas bumi
35% radiasi matahari yang diterima bumi kembali ke ruang angkasa dalam bentuk gel pendek oleh hamburan dan pemantulan awan, partikel debu, molekul udara, dan permukaan bumi (albedo bumi 2% dipantulkan permukaan bumi 6% dihamburkan atmosfer, 27% dipantulkan awan 14% diserap atmosfer (awan,debu, gas permanen  51% diserap permukaan bumi → memanaskan atmosfer 34% radiasi matahari langsung ,17% radiasi langit/radiasi baur = total radiasi yang diterima bumi 65% (51%+ 14%). Rerata suhu bumi secara keseluruhan adalah konstan →65% radiasi yang diterima harus dipancarkan lagi. 17% hilang ke angkasa (tidak memanasi atmosfer)   6% radiasi bumi yang terserap atmosfer (radiasi atmosfer)  9% diterima atm melalui panas yang dibawa arus turbulensi dan konveksi  19% diterima atm (kondensasi uap air). Jumlah yang dipancarkan ke ruang angkasa oleh atmosfer 14%+6%+9%+19%= 48% .Jumlah yang dipancarkan langsung ke angkasa dari permukaan bumi 17%. Jadi 48%+17% = 65%. Besarnya insolasi bervariasi yaitu dalam sehari, musim yang berbeda, lintang yang berbeda.
5.       ALBEDO (α)
Merupakan perbandingan antara radiasi yang dipantulkan kembali dengan radiasi yang diterima oleh suatu permukaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi insolasi :
·         Konstanta matahari yang tergantung pada: energi yang dikeluarkan oleh matahari jarak antara matahari dan bumi
·         Kejernihan atmosfer
·         Lama periode penyinaran matahari
·         Sudut datang sinar matahari tengah hari
Perjalanan suhu dalam setahun adalah fluktuasi temperatur tahunan berubah-ubah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Fluktuasi tersebut berhubungan erat dengan lintang bumi. Di katulistiwa fluktuasi kecil, semakin jauh dari katulistiwa semakin besar
 Dan dibedakan menjadi tiga pola fluktuasi temperatur tahunan, yaitu Pola katulistiwa, Pola daerah sedang, Pola daerah kutub dan Pola Katulistiwa.
Fluktuasi temperatur tahunan kecil, lebih kecil daripada flukruasi tempertaur harian. Mempunyai dua maksimum dan dua minimum yagn terjadi berturut-turut saat matahari berada di atas daerah itu dan pada saat berada di garis balik
a.       Pola Daerah Sedang
Dalam pola ini menunjukkan fluktuasi temperatur yang besar. Fluktuasi ini akan diperbesar jika suatu daerah terletak di tengah benua. Lebih kecil jika berdekatan dengan laut. Fluktuasi tahunan lebih besar dari pada fluktuasi harian. Terdapat satu maksimum dan satu minimum.
b.      Pola Daerah Kutub.
Fluktuasi sangat besar. Besarnya tergantung pada letaknya di tengah benua atau di dekat laut. Mempunyai satu maksimum dan satu minimum.

6.       BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika. Sejarah
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan namaMagnetisch en Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika tersebut diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia, Yogyakarta, khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, yang pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada dibawah Departemen Perhubungan.
Pada tahun 2002, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.
Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.[1][2]
a.       Tugas, fungsi dan kewenangan
Tugas dan fungsi
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro penetapan sistem informasi di bidangnya penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan dan maritime pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi pemberian jasa meteorologi dan klimatologi pengamatan dan pemberian jasa geofisika. pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika penetapan standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
b.      Struktur Organisasi
BMKG dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi sebagai berikut:
Deputi Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat Tata Laksana Observasi, Pusat Sistem Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat Sistem Jaringan Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi dan Kualitas Udara, serta Pusat
Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG memiliki 5 Balai Besar:
Balai Besar Wilayah I Medan
Balai Besar Wilayah II Ciputat
Balai Besar Wilayah III Denpasar
Balai Besar Wilayah IV Makassar
Balai Besar Wilayah V Jayapura
Masing-masing Balai Besar membawahi sejumlah Stasiun BMKG.
D.    Alat dan Bahan

No
Nama Alat
No
Nama Alat
1
Alat Tulis & Buku       
16
THERMOHIGROGRAPH
2
Flash Disk   
17
OPEN PAN EVAPORIMETER
3
Kamera
18
PICHE
4
GUN BELLANI        
19
PENAKAR HUJAN OBS
5
ACTINOGRAPH BIMETAL 
20
PENAKAR HUJAN TIPE HELMAN
6
CAMPBELL STOKES
21
AUTOMATIC RAIN SAMPLER
7
Thermometer Bola Basah (BB)
22
HIGH VOLUME SAMPLER
8
Thermometer Bola Kering (BK)
23
LIGHTNING DETECTOR
9
Thermometer Maximum
24
WIND DIRECTION
10
Thermometer Minimum
25
DISPLAY RADAR CUACA
11
Piche Evaporimeter
26
BAROGRAPH
12
Thermometer Tanah Gundul & Berumput
27
BAROMETER
13
Very small aparture terminal Internet Protocol (VSAT-IP)
28
Visual Satelite Internet Protocol (VSAT IP)
14
Automatic Weather Station (AWS)
29
ANEMOMETER 10m, 8m, 2m
15
SYNERGIE (Meteo France International Weather)
30
CUP COUNTER ANEMOMETER

E.     Langkah Kerja
1.       Mahasiswa berkunjung ke kantor BMKG Semarang dengan menggunakan bus yang telah ditentukan.
2.        Mahasiswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh petugas BMKG.
3.       Mahasiswa melakukan pengamatan langsung terhadap alat-alat BMKG di lapangan di dampingi oleh petugas BMKG.
4.       Mahasiswa mencatat informasi penting yang disampaikan petugas BMKG.
5.       Mahasiswa membuat laporan hasil pengamatan sesuai dengan sistematika yang benar.



F.     Hasil dan Pembahasan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Lokasi Stasiun BMKG / Klimatologi Semarang ini dari arah Tugu Muda sebelum Ereveld Kalibanteng. Secara spesisfik tugas BMKG meliputi pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Tugas-tugas Klimatologi adalah membuat prakiraan cuaca, membuat prakiraan musim hujan/kemarau, menginformasikan cuaca ektrim, menginformasikan gempa, peringatan dini tentang cuaca maupun tsunami, sosialisasi dan lain-lain. Tugas tugas tersebut didukung dengan berbagai data yang menjadi kajian dari BMKG sendiri. Data-data yang dimaksud adalah keadaan cuaca, angin, jumlah macam dan tinggi dasar awan, penglihatan mendatar, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, curah hujan, penyinaran matahari, dan suhu tanah.
Terdapat berbagai tempat di dalam stasiun BMKG. Taman alat, tempat pengambilan data, tempat olah data serta tempat prakiraan cuaca dan musim. Taman alat-alat klimatologi merupakan tempat dimana terdapat berbagai alat-alat yang menunjang untuk pengambilan berbagai data seperti suhu, kecepatan angin, intensitas cahaya dan lai sebagainya. Bentu taman ini adalah  sebidang tanah datar  untuk  meletakkan alat-alat klimatologi. syaratnya  sudut pandangan  45 o    berumput pendek, kanan-kiri tidak    boleh ada bangunan/pohon yg tinggi, diberi pagar, supaya terhindar dari gangguan binatang dll. letaknya sebaiknya dekat dengan pertanian.
Adapun alat-alat yang digunakan dapat dikelompokkan berdasarkan Unsur yang diamati, meliputi :
a.       Unsur yang dimati adalah radiasi matahari, terdiri atas
1.      Pengukur Intensitas Penyinaran, meliputi :
a.      Gun Bellani
Pencatat Intensitas Cahaya Matahari. Satuan  : Calori/Cm2 (Langley). Intensitas Cahaya Matahari = pembacaan skala dikalikan  konstanta di bagi 21
Cara kerja alat : Sewaktu memasang alat dipagi hari, alat  dibalik dan dikembalikan sehingga permukaan air dalam tabung mendekati nol. Air dlm alat volumenya konstan dan bila kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi shg air turun ke bawah.
b.      Actinograph
Alat pengukur/pencatat secara otomatis intensitas Radiasi Matahari. Satuan K Cal/cm2 (Langley). Keterangan : Kertas pias diganti setiap hari. Setiap kotak kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari dihitung jumlah kotak  kecil. Alat ini menggunakan sensor Bimetal.
2.      Pengukuran Lama Penyinaran Matahari
Campbell Stokes
Pencatat lama penyinaran matahari Satuan : Jam/ Prosentase (%) Pias harian
Jenis pias 3 macam :
   1. Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)
   2. Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10 April)
   3. Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst) Bola Kaca dari kaca Masip.
b.      Unsur Cuaca yang diamati Suhu Udara
Psychrometer Standar
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara & Kelembaban udara Satuan : Suhu Derajat Celcius ( oC ). Kelembaban  dalam Persen ( % ).     
      *  Thermometer BK menunjukan suhu udara,
      *  Thermometer BB digunakan mencatat kelembaban    
           udara dengan bantuan table,
      *   Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah
           dengan menggunakan kain muslin yang selalu      
           basah oleh air  murni                   

c.       Unsur yang diamati Suhu Tanah
Thermometer Tanah Gundul & Berumput



d.      Unsur yang diamati Tekanan Udara
1.      Barometer
Alat untuk mengukur Tekanan Udara. Satuan Milibar (mb). Tabung berisi air raksa. Dilengkapi thermometer untuk mengetahui sauhu udara dalam ruangan.  Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari & angin langsung dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat. Tinggi bejan 1 m  dari lantai. Baca termometer yang menempel pada barometer kemudian stel nonius sehingga menyinggung permukaan air raksa, baca skala barometer
2.      Barograph
Alat pencatat tekanan udara secara otomatis. Satuan Milibar.(mb). Sensor menggunakan tabung hampa udara/kotak logam yang hampa udara yg terbuat dari logam yang sangat lenting. Bila tekanan Atmosfer berubah volume     kotak berubah. Perubahan volume kotak  di hubungkan dengan tangkai pena dan   menggores di pias.
e.       Unsur cuaca yang diamati angin
1.      Anemometer
Fungsi alat  : Pencatat  Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
Satuan : Arah Angin  (8 mata angin) Kecepatan Angin : Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam)
Keterangan  :Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana angin berhembus.


2.      Cup Counter Anemometer 2m
Fungsi alat     :  Pengukur  Kecepatan Angin Rata-rata harian
Satuan        :  Km / Jam
Keterangan  :  Prinsip kerja seperti garakan Spedometer sepeda motor dalam satuan km/jam . Kecepatan angin rata-rata harian selisih pembacaan angka dibagi 24 jam.


3.      Wind Force
Funsi alat         :  Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat
Satuan :  Arah Angin  ( 8 mata angin ) Kecepatan Angin : Knots.  ( 1 Knots = 1.8 Km/Jam )
Keterangan :  Model ini Paling lama (Awal) dari Jenis Anemometer. Kecepatan Angin sesaat di perkirakan dari gerakan lempeng logam (Plat)
f.       Unsur yang diamati Kelembaban Udara
Thermohigrograph
Fungsi alat :  Pencatat Suhu udara dan Kelembaban Udara (Nisbi)
Satuan :  Derajat Celcius (oC) & Prosentase (%).
Keterangan :  Pias harian,  atau Mingguan.
Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan       menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut gerakan pena  turun
Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia, bila udara basah. Rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.
g.      Unsur yang diamati Penguapan Air
1.      Oven Pan Evaporimeter
Fungsi alat :  Pengukur  Penguapan air langsung
Satuan :  Milimeter (mm).                       
Keterangan : Alat ini dilengkapi dengan thermometer air  Six Bellani (Thermometer  Apung serta Cup Counter anemometer  tinggi 0,5 meter.
2.      Piche Evaporimeter
Fungsi alat :  Pengukur  Penguapan air dalam ruang
Satuan :  Milimeter (mm).



h.      Unsur yang diamati Curah Hujan
1.      Penakar Hujan Obs
Fungsi alat       :  Pengukur Curah Hujan
Satuan             :  Milimeter ( mm ).
Keterangan      :  Curah hujan di ukur dengan gelas penakar  setiap pagi jam  07.00WS. Atau  1 mm hujan yang ditakar sama volumenya dengan  10 cc.
2.      Penakar Hujan Otomatis
Fungsi alat  :  Pencatat Instensitas Curah hujan / tingkat kelebatannya
Satuan         :  Milimeter ( mm ).
Keterangan :  Setiap hari pias diganti (pias Harian atau Pias Mingguan). Hujan dengan instensitas lebat bentuk grafik terjal dengan intensitas ringan bentuk grafik landai. Waktu terjadi dan berakhirnya hujan dapat diketahui.
i.        Unsur cuaca yang diamati Kualitas Air Hujan
Automatic Rain Sampler
Mengambil sampel  air hujan untuk diuji  keasamannya  di laboratorium bmkg pusat. Dengan alat seperti ini air hujan tidak terkontaminasi/tercemar.


j.        Unsur cuaca yang diamati Kualitas Udara
High Volume Sampler
HV Sampler adalah peralatan sampling  untuk mengambil sampel SPM (Suspensious Particles Matter / Partikel Padat yang melayang di udara 0,1micron)


k.      Lightening Detector
 Mendeteksi petir. Biasanya untuk klaim pihak asuransi.




l.        Synergie (Meteo International Weather)





m.    Display radar Cuaca



n.      Automatic Weather Station
     
 Fungsi alat   :  Lengkap dengan Sensor  Pengukur  Suhu udara, Kelembaban, Tekanan Udara, Arah angin, kecepatan angin, curah hujan,  penyinaran matahari,  suhu tanah.
 Satuan            :  Suhu udara  -> o C. Tekanan   ->  milibar  (MB),  Curah hujan  -> Milimeter  (mm). Penyinaran matahari ->    Langley. Kecepatan angin -> Knots, Km/Jam.  Arah angin -> derajat (o).
Keterangan  :  Dari  sensor tersebut  data  disimpan   didata loger dan  disambung melalui kabel ke Komputer  yang   ada diruangan  Observasi  untuk melihat tampilan alat  tersebut.
o.      Very small aparture terminal Internet Protocol (VSAT-IP)
 Fungsi alat : Untuk komunikasi pengiriman data  pengamatan cuaca ke BMG Pusat. Untuk mengambil produk CMSS (Computerized  Message Switching System ) dari Jakarta yang berupa Citra Satelit Cuaca,  Peta Angin, Peta Suhu laut dan produk lainnya.
Keterangan :  Menggunakan sistem komunikasi Satelit Palapa.
Data CMSS dimanfaatkan untuk menganalisa prakiraan cuaca regional/Jawa Tengah.


G.    Simpulan
Setelah mengadakan kunjungan study ke BMKG dapat disimpulkan bahwa Meteorologi berasal dari  dua  kata yang mempunyai makna /arti yaitu : Meteoros  :  benda yang ada di dalam udara  Logos :  ilmu/kajian. Jadi Meteorologi  adalah : ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer) sedangkan Klimatologi berasal dari kata Klima: kemiringan bumi (lintang tempat) dan logos: ilmu. Jadi klimatologi adalah : ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia.Ilmu ini di dalam nya mempelajari Atmosfer bumi yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu troposfer lapisan paling bawah dari atmosfer, stratosfer, mesosfer , termosfer  dan eksofer.
Dalam mempelajari hal tersebut ada satu badan yang bertugas memberikan informasi keadaan dari lapisan – lapisan tersebut, yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika
Alat-alat yang terdapat di BMKG antara lain:
Thermohigrograph  , Open Pan Evaporimeter , Piche , Gun Bellani , Penakar Hujan Obs , Actinograph Bimetal , Penakar Hujan Tipe Helman , Campbell Stokes , Automatic Rain Sampler , Thermometer Bola Basah (Bb) , High Volume Sampler  , Thermometer Bola Kering (Bk) , Lightning Detector ,  Thermometer Maximum , Synergie (Meteo France International Weather) , Thermometer Minimum , Display Radar Cuaca , Piche Evaporimeter  , Automatic Weather Station (Aws) , Thermometer Tanah Gundul & Berumput  , Very Small Aparture Terminal , Internet Protocol (Vsat-Ip) , Barometer , Visual Satelite Internet Protocol (Vsat Ip) , Barograph Anemometer 10m, 8m, 2m , Wind Direction , Cup Counter Anemometer.

Alat-alat tersebut digunakan berdasarkan fungsi dan kebutuhan nya. Ada  yang digunakan didalam ruangan dan ada juga yang digunakan diluar ruangan. Contoh alat yang digunakan di dalam ruangan seperti : barometer , barograph , piche evaporimeter , lightening detector atau deteksi petir , synergie , display radar cuaca ,  Very Small Aparture Terminal. Sedangkan alat yang digunakan diluar ruangan biasanya untuk mengetahui curah hujan dan kecepatan angin

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com