A.
Negara
Afganistan
1.
Sejarah
Negara Afganistan
Afghanistan modern identik sebagai negara yang
selalu terkoyak perang.
Namun
Afghanistan sebenarnya memiliki sejarah panjang yang terentang dari masa
kekaisaran Persia. Berdasarkan bukti arkeologi, Afghanistan telah dihuni
manusia sejak 50 ribu tahun yang lalu. Sebelum Islam, berbagai agama seperti
Hindu, Buddha, dan Zoroastrianisme pernah pula berkembang di wilayah ini. Di
Bawah Kekuasaan Persia (700 SM sampai 330 SM). Pada tahun 700 SM, Medes, sebuah
peradaban dari Iran datang ke daerah ini dan mendirikan kekaisaran pertama di
Afghanistan. Raja Arya pertama dari kekaisaran Medes adalah Deioces, yang
memerintah wilayah itu dari tahun 701 SM – 665 SM.
Kekaisaran Medes bertahan selama 180 tahun, sampai
orang Persia datang menginvasi. Penguasa Persia memerintah Afghanistan dari
tahun 550 SM sampai 330 SM. Salah satu penguasa terbesar dari dinasti Persia
adalah Darius I.
Lalu
datanglah Alexander Agung, Raja Macedonia, yang menguasai Afghanistan setelah
menaklukkan Persia. Masa Alexander Agung (330 SM sampai abad ke-7 M).
Alexander
Agung berhasil menguasai Afghanistan untuk kemudian melanjutkan perjalanan
penaklukan ke India.
Mengalahkan
Persia adalah salah satu prestasi luar biasa yang dicapai oleh Alexander.
Setelah
kematian Alexander padai 323 SM, Afghanistan diperintah oleh Kekaisaran
Seleucid.
Selama periode ini, Afghanistan dibagi menjadi dua
bagian – Bactria, di wilayah utara tetap menjadi wilayah merdeka, sementara
wilayah selatan diambil alih oleh dinasti Maurya.
Dinasti
kecil lainnya seperti Sassanids dan Hephthalites turut berkuasa hingga abad
ke-7 M, yang menandai awal kekuasaan Islam di Afghanistan. Perkembangan Islam: Abad ke-7 hingga
abad ke-19. Penaklukan Islam memicu timbulnya beberapa dinasti kecil di wilayah
ini. Mahmud dari Ghazni dianggap sebagai penguasa terbesar yang pernah
memerintah daerah ini. Penguasa lain yang memerintah Afghanistan adalah Genghis
Khan (abad ke-12), Timur (abad ke-14), dan Babur (abad ke-16). Pada abad ke-18,
Nadir Shah, penguasa dari Persia memperpanjang pemerintahannya hingga ke
Afghanistan. Ahmad Shah, penerus Nadir Shah memperbesar pengaruhnya hingga
membawa seluruh Afghanistan di bawah satu kerajaan.
Perang
Afghanistan: Abad ke-19 hingga abad ke-20, Pada abad ke-19, Afghanistan
tiba-tiba menjadi perhatian akibat menjadi rebutan Inggris dan Rusia untuk
memperkuat pengaruh mereka di Asia Tengah.
Penguasa Afghanistan, Dost Muhammad
mengobarkan perang melawan Inggris, ketika Inggris mencoba menggantikannya dengan
penguasa yang pro-Inggris.
Pasukan Dost Muhammad bukan merupakan
tandingan tentara Inggris sehingga perlawanan bisa dipadamkan dalam waktu
singkat.
Dost
Muhammad akhirnya menandatangani perjanjian aliansi dengan Inggris pada tahun
1857. Dia digantikan oleh putranya Sher Ali yang mengobarkan perang Afghanistan
kedua melawan pasukan Inggris pada tahun 1878.
Penguasa selanjutnya cenderung
memilih bekerja sama dengan Inggris meskipun tetap bisa bersikap netral saat PD
I. Setelah itu, terjadi lagi Perang Afghanistan ketiga yang akhirnya berakhir
dengan Perjanjian Rawalpindi.
Modernisasi
dan Bangkitnya Ekstrimisme (abad ke-20). Perjanjian Rawalpindi merupakan
terobosan penting dalam sejarah negeri ini karena membuka jalan bagi
modernisasi Afghanistan.
Afghanistan tetap bersikap netral
selama PD II dan bergabung dengan PBB pada tahun 1946. Situasi mulai memburuk
pada tahun 1970-an ketika Afghanistan menghadapi krisis ekonomi yang serius. Memburuknya
ekonomi diikuti dengan upaya Uni Soviet menjadikan Afghanistan sebagai benteng
mereka di Asia Tengah. Merespon situasi ini muncullah pejuang Mujahidin pada
akhir tahun 70-an. Mujahidin menggunakan taktik gerilya yang menyulitkan
pasukan Soviet dan pemerintah Afghanistan yang didukung oleh Uni Soviet.
Akhirnya pasukan Soviet terpaksa
mundur setelah perang Afghanistan yang berlangsung antara tahun 1979-1989.
Kondisi ini membuat negara lebih stabil dan pasukan Mujahidin mulai memiliki
kontrol atas Kabul pada tahun 1992. Namun, konflik antara mantan pejuang anti-Sovyet
membuat situasi tidak pernah benar-benar stabil. Pada tahun 1994, muncullah
Taliban, sebuah faksi baru yang segera berhasil menguasai Kabul. Taliban
memerintah dengan keras dan menerapkan syariah Islam secara ketat. Taliban
akhirnya roboh setelah invasi pasukan sekutu pada tahun 2002.
Gambar 2.31
Peta Afganistan
2. Sistem
Pemerintahan Negara Afganistan
Bendera Negara Afghanistan
berbentuk persegi panjang, menggunakan empat warna (hitam, merah, hijau, dan
putih) dengan warna dasar hitam merah dan hijau, ketiganya memiliki ukuran
sama. Ditengah bendera tepatnya pada dasar berwarna merah terdapat gambar
berwarna putih berbentuk lingkaran di tengahnya terdapat gambar masjid, di
atasnya dihiasi tulisan Bahasa Arab.
Negara Afghanistan beribukota
di Kabul dan merupakan kota terbesar di negara tersebut. Pemerintahan berbentuk
Republik presidensial, di saat Sejarah Negara mengulas ini presiden dijabat
oleh Ashraf Ghani, dengan kepala pemerintahan Kepala Badan Eksekutif bernama
Abdullah Abdullah.
Afghanistan merupakan sebuah
negara yang masuk ke wilayah Benua Asia, selengkapnya mengenai negara di Asia
silahkan lihat pada artikel : Daftar 41 negara Asia lengkap ibukotanya. Negara
ini banyak mendapatkan pengaruh dari India, baik dalam hal budaya maupun
kepercayaan India.
Adapun gambar bendera Negara Afghanistan Sejarah
Negara sertakan seperti di bawah ini. Silahkan pergunakan semestinya. Untuk
mendapatkan kualitas bagus silahkan klik gambarnya, di sana anda akan
mendapatkan ukuran maksimal tanpa khawatir buram.
Gambar 2.32
Bendera Afganistan
3.
Kondisi Geografi Fisik Negara Afganistan
a.
Bentang Alam
Luas wilayah Afghanistan
adalah 402.356 mil atau 647.500 kilometer persegi. Kondisi iklim dan ekosistem
di negara tersebut adalah panas sampai sedang; Saat musim dingin itu dingin dan
saat musim kemarau itu panas.Adapun kondisi medan di Negara Afghanistan adalah
pegunungan yang kebanyakan tidak datar; dataran hanya berada di bagian utara
dan di bagian barat daya.
Elevasi atau ketinggian
tempat di wilayah tersebut yakni titik terendah berada di daerah Amu Darya (846
kaki atau 258 meter DPAL); sedangkan titik tertinggi berada di daerah Nowshak
(24.557 kaki atau 7.485 meter DPAL). Penggunaan lahan di Negara Afghanistan
tahun 2005 terdiri dari 12,13% lahan yang dapat digarap, 0,21% permanent crop,
dan 87,66% penggunaan lahan lain. Pada tahun 2003 lahan irigasi di negara
tersebut seluas 16.902 mil persegi atau 27.200 kilometer persegi. Adapun bahaya
alam berupa gempabumi terjadi di pegunungan Hindu Kush, banjir, dan kekeringan.
Ada beberapa masalah
lingkungan di Negara Afghanistan antara lain sumberdaya air tawar terbatas,
pasokan air yang dapat diminum tidak cukup, degradasi tanah, overgrazing,
deforestasi, (banyak hutan yang tersisa ditebang untuk bahan bangunan dan
minyak), desertifikasi, polusi air dan udara.
b.
Letak Geografis
Negara Afghanistan terletak di Asia Selatan. Sebelah barat dan utara
berbatasan dengan Negara Pakistan, dan sebelah timur berbatasan dengan Negara
Iran. Letak astronomis Benua Asia: 1 derajat 16' - 77 derajat 41' LU dan 26
derajat 04' - 169 derajat 40' BT. · Total luas Benua Asia mencakup kurang lebih
44 juta km persegi. Batas-batas wilayah Benua Asia. Dalam beberapa atlas sering
kali Afghanistan dimasukkan dalam kawasan Asia Tengah. India tengah dan utara
termasuk bergunung-gunung yang relatif gersang. Lahan subur ada di bagian
selatan, di sekitar sungai-sungai besar termasuk Sungai Gangga.
4.
Kondisi Geografi Sosial Negara Afganistan
a.
Pendidikan
Di musim semi 2003, diperkirakan bahwa 30% dari 7.000
sekolah Afganistan telah rusak parah selama lebih dari 2 dasawarsa pendudukan
Uni Soviet, perang saudara, dan penguasaan Taliban. Hanya setengah dari sekolah
itu dilaporkan memiliki air bersih, dengan kurang dari 40% yang diperkirakan
memiliki sanitasi yang cukup. Pendidikan untuk anak lelaki bukanlah prioritas
selama masa Taliban, dan anak perempuan dibuang dari sekolah secara ikhlas.
Berkenaan dengan kemiskinan, dan kekerasan di
sekeliling mereka, studi pada 2002 oleh kelompok pembantu Save the Children
mengatakan anak Afganistan ulet, dan berani. Studi itu memuji kuatnya institusi
keluarga, dan lingkungan. Sampai 4 juta anak Afganistan, kemungkinan jumlah
terbesar, dipercaya telah telah mendaftar untuk kelas untuk tahun-tahun sekolah
yang mulai pada Maret 2003. Tingkat melek huruf keseluruhan penduduk
diperkirakan 36%.
b.
Ekonomi Dan Mata
Pencaharian
Mata uang di Negara Afghanistan adalah Afghani (AFA).
Daya beli GDP, keseimbangan (PPP) yakni $21,5 milyar (2004). GDP per kapita
(PPP) sebesar $800 (2004). Adapun tenaga kerja di negara tersebut sebesar 15
juta (2004) dan angka pengangguran yakni 40% (2005). Mata pencaharian penduduk
yakni 80% dibidang pertanian, 10% industri, dan 10% jasa (2004). dapun industri
di negara tersebut yakni produksi skala kecil meliputi tekstil, sabun, mebel,
sepatu, pupuk, semen, karpet hand-woven, gas alam, batu bara, dan tembaga.
Angka ekspor sebesar $471 juta, tidak termasuk ekspor ilegal atau ekspor
kembali (2005), sedangkan angka impor mencapai $3,87 milyar (2005).
Mitra dagang ekspor Negara Afghanistan antara lain:
24% Pakistan, 21,3% India, 12,4% AS dan
5,5% Jerman (2004). Adapun mitra Impor meliputi: 25,5% Pakistan, 8,7% AS, 8,5%
India, 6,5% Jerman, 5,3% Turkmenistan, 4,7% Kenya, 4,2% Korea Selatan, dan 4,2%
Rusia (2004). Komoditas ekspor meliputi: opium, buah-buahan, kacang-kacangan,
karpet tenunan tangan, wol dan katun, kulit dan bulu, permata berharga dan
logam mulia. Sedangkan komoditas impor meliputi: barang modal, makanan,
tekstil, dan produk minyak bumi.
Total panjang jalur transportasi di Negara Afghanistan
yakni: 21.618 mil (34.789 kilometer), dengan rincian jalan beraspal 5.115 mil
(8.231 kilometer), tak beraspal 16.503 mil (26.558 kilometer) (2003), Bandara:
46-10 beraspal (2005), Waterways: 124 mil (200 kilometer), Amu Darya yang
menangani kapal sampai dengan 500 DWT (2005)
c.
Suku Bangsa Dan
Bahasa
Afghanistan memiliki 2 bahasa nasional yaitu Dari dan
Pashto. Bahasa Dari merupakan dialek dari bahasa Persia yang secara luas
digunakan di wilayah utara dan tengah Afghanistan, sedangkan penggunaan Pashto
lebih menonjol di wilayah selatan. Selain dua bahasa tersebut, sebagian
populasi Afghanistan juga menggunakan bahasa lain seperti Uzbekistan, Balochi
dan Turkmen.
Afghanistan merupakan tempat dari sejumlah suku. Namun
karena belum adanya pencacah jiwaan yang memadai, sehingga tidak diketahui
pasti kondisi sebenarnya. Dan yang tersedia sekarang hanya berdasarkan
perkiraan belaka. Berdasarkan catatan dari CIA World FactBook (diperbaharui
tanggal 17 Mei 2005), demografi suku di Afghanistan adalah sebagai berikut :
Pashto 42%, terpusat di bagian timur, dan selatan Afghanistan; Tajik 27%
berpusat di bagian utara, dan Kabul; Hazara 9% berpusat di Afghanistan tengah
termasuk Bamiyan; Uzbek 9%; Aimak4%; Turkmen 3%; Baluchi 2% dan sisanya 4% yang
Mencius Wakhidan Kyrgyz.
Ada dua bahasa resmi di Afghanistan yakni Persia
Afgani yang sering disebut Dari (50%), dan Pashtun (35%). Beberapa bahasa
lainnya yaitu bahasa-bahasa Turkik (Uzbek dan Turkmenistan yang digunakan oleh
11% rakyatnya), dan 30 bahasa-bahasa kecil, terutama Baluchi, dan Pashai (4%).
Banyak orang Afganistan yang mampu menggunakan dua bahasa atau lebih. Menurut
agama orang Afganistan kebanyakan adalah Muslim Sunni (80%), Muslim Syi'ah
(19%), dan lainnya (1%).
d.
Sistem
Kepercayaan
Afghanistan merupakan negara Islam dengan mayoritas
penduduk menganut agama Islam. Sekitar 80 persen penganut Islam merupakan
Sunni, sementara 19 persen adalah Syiah. Orang-orang dari agama-agama lain,
seperti Sikh dan Hindu juga terdapat di negara ini meskipun jumlah mereka amat
sedikit.Etnis Pashtun atau Pushtus menyumbang 42 persen populasi, sementara
etnis Tajik 27 persen, Hazara 9 persen, Uzbekistan 9 persen, Aimak 4 persen,
Turkmen 3 persen, dan Baloch 2 persen.
e.
Teknologi
Meski masih dilanda peperangan, teknologi sudah mulai merambah Afghanistan.
Afghanistan yang sekarang, berbeda dengan Afghanistan delapan tahun yang lalu
ketika masih berada dibawah pemerintahan Taliban yang melarang teknologi modern
seperti internet, televisi bahkan handphone. Kala itu hanya ratusan warga
Afghanistan yang menggunakan telepon selular dan kebanyakan yang menggunakan
adalah para pejabat pemerintahan Taliban. Tapi sekarang, sedikitnya ada delapan
juta pengguna telepon genggam di Afghanistan.
Anak-anak muda Afghanistan bahkan mulai menggunakan
internet, ikut dalam berbagai kegiatan olahraga bahkan kontes-kontes bakat di
televisi ala American Idol. "Anak-anak muda Afghanistan tidak lagi
terperangkap dalam ‘lingkaran peperangan’. Mereka kini bisa bersentuhan dengan
dunia lewat kemajuan teknologi," kata Shukria Barakzai, anggota legislatif
yang pernah menjadi editor sebuah surat kabar.
Jadi jangan heran, jika para Mullah di Afghanistan
kini sudah menggunakan iPhone, produk dari Apple. Salah satunya adalah Mullah
Abdul Salaam Zaeef, mantan dutabesar Taliban di Pakistan dan pernah mendekam di
kamp Guantanamo selama empat tahun. Lelaki yang selalu mengenakan sorban itu,
tidak pernah jauh dari iPhone-nya. Ia menggunakan alat itu untuk surfing di
internet, mencek rekening banknya bahkan menemukan lokasi-lokasi yang sulit
ditemukan karena di iPhone-nya sudah terinstal GPS.
f.
Makanan Dan
Pakaian
Afghanistan tidak memiliki wilayah pantai sehingga
produksi makanan dalam negeri bergantung sepenuhnya pada pertanian.Hasil
pertanian utama Afghanistan diantaranya adalah gandum, jagung, barley, dan
beras.
Rempah-rempah seperti kunyit, ketumbar, kapulaga, lada hitam, dan mint
merupakan hasil bumi dan menjadi bagian integral masakan Afghanistan.
Berbagai jenis makanan
Afghanistan diantaranya adalah shorba (sup), koftas (sejenis bakso), dan qabuli
palao.Negara ini juga dikenal sebagai penghasil anggur dan buah-buahan kering. Secara
tradisional, pakaian Afghanistan biasanya ditandai dengan desain yang indah dan
menampilkan berbagai warna.
Namun, syariah Islam menetapkan norma-norma yang ketat tentang cara berpakaian
orang di Afghanistan. Para pria biasanya mengenakan salwar-kameez, sedangkan
perempuan diharapkan mengenakan burqa.
g.
Seni Dan Musik
Afghanistan sebenarnya memiliki kekayaan seni dan
sastra. Puisi dalam bahasa Persia telah mendominasi bagian sastra Afghanistan,
meskipun bahasa lain juga memberikan andil. Mushaeras atau kompetisi puisi
menjadi tradisi yang umum diselenggarakan.
Afghanistan juga menjadi tempat kelahiran beberapa
penyair besar seperti Rabi’ah Balkhi – penyair pertama dari puisi Persia,
Farrukhi Sistani – penyair kerajaan Ghaznavid, serta Jami Herat dan Ali Sher
Nava’i. Demikian pula, musik juga cukup populer dengan sebagian besar lagu-lagu
ditulis dalam bahasa Persia dan Pashto.
Afghanistan juga memiliki olahraga tradisional yang
disebut Buzkashi yang dilakukan dari atas kuda. Olahraga ini mirip polo,
dilakukan dengan memperebutkan bangkai kambing yang diletakkan di tengah arena
dari atas kuda. Afghanistan sebenarnya merupakan negeri yang kaya budaya. Hanya
saja, perang dan kemunculan kelompok ekstrim membuat negeri ini seakan hanya
dikenal sebagai zona perang tak berkesudahan.
5. Sumber Daya
Alam
Sebuah penelitian Amerika
Serikat menemukan sumber alam di Afghanistan yang diperkirakan bernilai ratusan
milyar Dolar AS. Ini diharapkan bisa mengubah Afghanistan menjadi salah satu
negara paling kaya di dunia.
ekayaan mineral kawasan
Afghanistan sudah diketahui sejak lama. Namun penelitian beberapa tahun
terakhir ini menunjukan bahwa kekayaan bumi Afghanistan jauh lebih besar
daripada yang diduga sebelumnya. Komandan Komando Pusat Amerika Serikat Jendral
David H Petraeus yang dikutip oleh harian The New York Times, Senin (14/06),
mengatakan bahwa potensiyang dimiliki Afghanistan sangat mengagumkan.
Diperkirakan, sumber alam yang termasuk baja, tembaga, kobalt, emas dan
sejumlah mineral lainnya sedikitnya bernilai 908$ milyar Dolar AS.
Dalam jumpa pers sebelumnya,
kolonel Dave Lapan mengatakan nilai itu belum termasuk sumber-sumber lithium,
minyak bumi dan cadangan gas bumi yang ada. Menurut Lapan, penelitian yang dilakukan
lembaga survei geologi Amerika Serikat, USGS, merupakan bagian dari upaya AS
merancang bantuan bagi Afghanistan untuk membangun sektor industrinya.
Saat ini sejumlah konsultan
Amerika Serikat serta bank dunia, World Bank, bekerjasama dengan pemerintahan
Afghanistan untuk menjamin agar negara itu menggunakan peluang baru ini secara
efektif dan tidak tersandung hambatan yang dialami oleh sejumlah negara kaya
sumber bumi lainnya. Diharapkan sebelum akhir tahun 2010, Afghanistan sudah
bisa membuka tender yang lebih luas untuk pengelolaan pertambangan sumber alam
tersebut. Begitu ungkap Kepala Pentagon Paul Brinkley kepada pers melalui link
video dari Dubai.
Mengutip Brinkley, kantor
berita afp menuliskan bahwa para penasihat asing itu ingin menginformasikan
bahwa Kementrian Pertambangan Afghanistan akan menggunakan prosedur dan
akutansi transparan yang diakui secara internasional. Juru bicara Kementerian
Pertambangan Afghanistan, Jawad mengatakan, bahwa sumber alam Afghanistan akan
berperan besar dalam mengembangkan ekonomi Afghanistan. Januari lalu, Presiden
Afghanistan Hamid Karzai sudah mengatakan bahwa sumber alam yang dimiliki
Afghanistan akan sangat membantu mengatasi kemiskinan.
Dalam kunjungannya ke AS
pekan lalu, Presdien Karzai menyebutkan, lahan mineral yang ditemukan USGS bisa
mendongkrak negaranya keluar dari keterpurukan dan melejitkanya menjadi salah
satu negara terkaya di dunia. Sementara itu, Kementrian Luar Negeri AS
menyebutkan, akan butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan industri pertambangan
Afghanistan. Disebutkan juga, perlu ada rencana agar bisa secara efektif
menjamin bahwa hasil kekayaan bumi itu tidak hanya dinikmati kaum elit dan kaya
di Afghanistan.
Penelitian terakhir yang
dilakukan USGS ini merujuk pada pengumpulan data sumber alam yang dilakukan Uni
Soviet pada masa pendudukannya seputar tahun 1980-an, serta analisa yang
dilakukan pakar geologi AS di tahun 2007. Dalam perkiraan terakhir, disebutkan
kantong-kantong lithium di bumi Afganistan memiliki potensi yang sama dengan tambang
lithium Bolivia yang merupakan terbesar di dunia.
Cina dan India merupakan dua
negara yang telah mengajukan tender untuk mengembangkan pertambangan
Afghanistan. Dalam prosesnya, Cina telah memenangkan kontrak untuk menambang
tembaga. Akhir tahun 2010 ini, diperkirakan China juga akan memenangkan kontrak
pertambangan besi-baja.